Rabu, 12 November 2008

PUISI

PUISI

a. Puisi ialah sebuah karya tulis atau sebuah karangan kesusastraan yang bersajak-sajak dan tertulis dalam susunan kata-kata indah.

b. Dalam sebuah puisi berjenis puisi lama, biasanya terikat oleh pola/rima kata-kata di setiap akhir baris dalam puisi tersebut. Jumlah baris dalam satu bait dan pemilihan kata-kata pada puisi menggunakan ragam bahasa yang runtut sangat diperhatikan. Namun, saat ini banyak orang menulis puisi tidak terikat oleh hal-hal tersebut di atas.

c. Seorang penulis puisi disebut Penyair. Indonesia memiliki banyak pembaca dan penulis puisi yang masing-masing memiliki gaya bahasa dan gaya penulisan tersendiri yang berbeda-beda. Contohnya antara lain adalah : W.S. Rendra, Taufiq Ismail, Chairil Anwar, Sutardji Cholzum Bahri, dan Sapardi Joko Damono.

d. Membaca uisi harus disertai dengan mimik muka yang sesuai dengan isi puisi yang dibacakan. Intonasi juga harus diperhatikan dalam pembacaannya. Kita juga bisa memberikan gaya atau ekspresi yang sesuai dalam pembacaannya.




DOA

Tuhan kami
Telah nista kami dalam dosa bersama
Bertahun membangun kultus ini
Dalam pikiran yang ganda
Dan menutupi hati nurani

Ampunilah kami
Ampunilah
Amin

Tuhan kami
Telah terlalu mudah kami
Menggunakn asma-Mu
Bertahun di negeri ini
Semoga Kau rela menerima kembali
Kami dalam barisan-Mu

Ampuni kami
Ampunilah
Amin

Karya TAUFIQ ISMAIL


A. Kata-kata sulit

a. Asma : Nama (menggunakan bahasa Arab, contohnya Asmaul Husna yang berarti nama-nama Allah S.W.T)
b. Ganda : Berlipat-lipat/banyak/kali (hitungan)
c. Kultus : Keyakinan/keimanan. Sesuatu yang dipercaya / diimani
d. Nista : Aib, cela, penghinaan, yang tidak dapat dihapuskan lagi
e. Nurani : Terang, bercahaya, hati

B. Mengartikan baris perbaris

Baris 1 dan 2 : Menunjukkan sebuah kesadaran yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesalahan/aib yang telah diperbuat.
Baris 3, 4, dan 5 : Dalam pikiran yang banyak dan berlipat, bertahun-tahun membangun keimanan dan kepercayaan, dengan hati yang bercahaya.
Bait ke 2 : Bentuk permohonan ampunan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
Baris 9, 10, 11, dan 12 : Bentuk penyesalan seseorang kepada Tuhannya, karena terlalu mudah menggunakan nama-Nya setelah bertahun-tahun di muka bumi
Baris 13 dan 14 : Pengharapan agar diterima taubatnya.
Bait ke 4 : Bentuk permohonan ampunan atas kesalahan yang telah diperbuat kepada Tuhan.

C. Parafrase
DOA
Ya Tuhan, maafkanlah segala kesalahan kami selama ini. Bertahun-tahun kami membangun keimanan kami, kepercayaan kami kepada-Mu Tuhanku. Ampuni kami. Ya Tuhan, telah terlalu mudah bagi kami mengucapkan nama-Mu. Bertahun-tahun di muka bumi ini. Ya Tuhan, semoga Engkau mau menerima taubat ini, Ya Tuhanku. Kabulkanlah doaku.

D. Narasi
Jadi, puisi ini bercerita tentang seseorang yang mengakui segala kesalahannya dan ingin bertaubat/kembali ke jalan yang benar.

E. Pesan Pengarang
Dalam puisi ini pengarang berpesan agar kita selalu berada di jalan Tuhan. Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat.


F. Pemberian Tanda Baca

DOA
Tuhan kami,
Telah nista kami// dalam dosa bersama
Bertahun// membangun kultus ini
Dalam pikiran yang ganda
Dan menutupi hati nurani

Ampunilah kami.............
Ampunilah!
Amin.........

Tuhan kami,
Telah terlalu mudah// kami
Menggunakan// asma-Mu
Bertahun di negeri ini
Semoga Kau rela menerima kembali
Kami dalam barisan-Mu

Ampuni kami..........
Ampunilah!
Amin..........

Catatan :
.......= Dibaca panjang dan agak merendah
¡ = pembacaan singkat dan agak keras
, = jeda sejenak
//= jeda













Nabilla Khairunnisa Ishadi
Kelas VII A

Tidak ada komentar: